Siapa bilang menikmati santapan mewah dengan konsep fine dining harus menguras kantong? Kenalan sama Sisilia Street Dining, yuk!
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Hai! Jumpa lagi sama aku. Semoga teman-teman semua dalam keadaan sehat ya. Fiuh! Akhirnya aku bisa menyapa teman-teman semua di sini setelah sekian lama. Berbeda dari yang sudah-sudah, tulisan kali ini aku mau shared pengalaman aku dinner (cie dinner) sama Paksu di Sisilia Street Dining. Sebelum lanjut, aku mau tanya dulu dong. Kalau mendengar istilah “Fine Dining” apa sih yang pertama di pikiran teman-teman? MAHAL! Yup, aku setuju. Berbeda dengan casual dining, restoran dengan konsep fine dining biasanya memiliki harga yang relatif tinggi dengan berbagai peraturan yang cukup ketat. Tapi, di Sisilia Street Dining, kalian bisa merasakan pelayanan restoran berkonsep fine dining dengan harga yang terjangkau.
Sisilia Street Dining
Merupakan kedai kaki lima yang menawarkan pengalaman makan layaknya di restoran fine dining dengan harga terjangkau. Kedai ini berlokasi di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara. Tepatnya di Cafe Tenda WGP, Kelapa Gading. Sisilia Street Dining buka dari pukul 19.00 – 22.00 yang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama pukul 19.00 dan sesi kedua pukul 20.30. Oleh karena itu, sebelum berkunjung sebaiknya membuat reservasi terlebih dahulu.

Menu yang ditawarkan ada 3 bagian, yaitu appetizer (makanan pembuka), main course (makanan utama), dan dessert (makanan penutup). Ada snacks juga yang bisa dipesan sambil menunggu appetizer tiba. Range harga menu yang ditawarkan mulai dari Rp8.000 sampai Rp35.000.
My Conclusion
Aku sendiri tau Sisilia ini dari Paksu yang suka scroll konten tempat hangout. Berhubung Februari adalah bulan kelahiranku, jadilah kami memutuskan untuk coba dinner di sini. Aku akan coba bahas satu-satu, semoga kebayang ya :D. Dari segi tempat, Sisilia ini layaknya kedai kaki lima pada umumnya. Ya seperti kedai pecel ayam atau seafood pinggir jalan. Tidak terlalu besar atau luas, tidak beralaskan lantai keramik dan tidak ada pendingin ruangan. Begitu masuk, kami disambut dengan waiters yang ada dan dipersilahkan duduk. Berbeda dengan restoran fine dining yang biasanya tempat duduk sudah ditentukan oleh staff resto atau request saat reservasi, di Sisilia kami diminta untuk memilih sendiri tempat duduk yang tersedia. Di dalam tenda musik jazz/klasik pun dimainkan. Kesan pertamaku tidak buruk. Di Sisilia ini hanya tersedia kurang lebih 12 pasang tempat duduk (maaf kalau salah hitung ya). Oleh karena itu, diperlukan reservasi sebelum berkunjung ke sini.
Dari segi pelayanan, aku ga bisa bilang ini sama persis tapi mendekati lah ya. Mulai dari make table reservation, table setting, food presentation, waiters (pakai seragam kemeja rapih), semuanya well prepared. Bedanya kalau di sini, kalian bisa sedikit lebih “santai” untuk pakaian. Jadi, ga formal-formal banget. Pilihan menu yang ditawarkan tidak terlalu banyak, tapi menurutku cukup. Fyi, di sini ga ada menu beef steak ya. Dari menu yang ada aku pilih mushroom cream soup (appetizer), spageti carbonara (main course), Mad Chocolate (desserts). Sedangkan Paksu pilih Chicken Saute (main course), very bery (desserts). Untuk snacks kami pesan Garlic Bread dan untuk minumnya kami pesan mineral water.






Kalau kalian tipe yang bingung mau makan apa, Sisilia Street Dining juga menawarkan set menu. Jadi, kalian tidak perlu pusing memilih appetizer, main course, dan juga dessert. Untuk rasa, aku bisa bilang enak. Enak dalam arti rasanya pas dan bisa diterima oleh lidah semua orang (i guess). Aku paling suka sama mushroom soupnya sih. Untuk porsi tidak terlalu banyak, tapi buatku sangat cukup. Kalau dari Paksu untuk rasa katanya sesuailah sama harganya. Hihi.
Hmm apalagi ya? Oh iya, kemarin pas makan di Sisilia proses keluar masuk makanan juga cepat. Jadi, selesai makan appetizer, tanpa menunggu lama main course tiba, begitu terus sampai pesanan kita keluar semua. Saran aku mungkin kedepannya waiters bisa lebih fokus lagi kali ya. Karena kemarin sempat salah antar makananku. Ditambah aku juga lagi asik ngobrol jadi ga ngeh sama makanannya, main iya-iya aja. Tapi, waitersnya langsung tanggap, sigap dan minta maaf. Jadi, yaudah aku maklum aja, karena aku juga gak perhatiin.
Dengan mengusung konsep fine dining di pinggir jalan saja menurutku merupakan sesuatu yang menarik. Karena kalau bicara tentang fine dining kan identik dengan restoran mewah. Ah iya hampir lupa, walaupun berada di pinggir jalan dan beralaskan aspal, Sisilia Street Dining ini cukup bersih. So, gak ada salahnya mampir ke sini. Hehe.
Overall 4 star (from 5).